Langsung ke konten utama

Pidato Bertema "Sumpah Pemuda"


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi para hadirin dan para pemuda yang telah hadir di tempat ini. Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang karena limpahan rahmatNya, kita dapat berkumpul dan bertemu di tempat ini dengan sehat wal’afiat.

Sumpah pemuda sebagai cikal bakal berbangsa dan bernegara, ialah peristiwa yang terjadi oleh para pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 silam sampai saat ini, masih tetap bisa kita jaga utuh baik tekad maupun tujuan dari apa yang telah para pemuda "ikrarkan" pada saat itu. Untuk itu marilah kita memanjatkan do’a kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, agar kita semua, terutama generasi muda diberi kekuatan lahir dan batin dalam meneruskan perjuangan membangun bangsa dan negara ini untuk mewujudkan kehidupan masa depan yang lebih baik.

Para hadirin dan para pemuda sekalian. Pada kesempatan ini, kita semua kembali memperingati hari bersejarah yaitu Hari Sumpah Pemuda. Ini menunjukkan bahwa sebagai bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu menghargai dan menjunjung tinggi jasa dan pengorbanan para pejuang dalam mencapai dan menegakkan kemerdekaan di negara Republik Indonesia tercinta ini.

Para hadirin dan para pemuda yang saya hormati. Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 oktober 1928 itu merupakan suatu keputusan yang lahir dari berbagai diskusi dan pembicaraan panjang dan alot yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia pada waktu itu, yang mana hal tersebut merupakan cikal bakal berdirinya  Republik Indonesia. Oleh karena itu, pemuda sebagai calon pemimpin dan pelaku bangsa kedepan harus mampu memahami serta menghayati secara mendalam tentang makna dari sumpah pemuda. Dalam memperingati hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ini marilah kita tingkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa, moral bangsa, juga dituntut peningkatan Sumber Daya Manusia bangsa yang disiplin, mandiri dan profesional dengan penguasaan IPTEK dan keterampilan yang lebih baik.

Para hadirin dan para pemuda sekalian. Kita sebagai penerus perjuangan bangsa ini, alangkah baiknya bila hasil dari perjuangan para pahlawan dimasa lampau itu tidak kita sia-siakan dengan hanya mengisi atau menghabiskan waktu kita dengan bersenang-senang dan dengan membuang waktu secara percuma. Kita sebagai Pemuda harus menjadi ujung tombak dan pionir perjalanan bangsa ini, serta harus mampu pula mengemban amanat reformasi. Berpikiran positif dan terus berkarya akan lebih baik bila dibandingkan dengan menghabiskan waktu untuk saling berdebat tanpa menghasilkan satu keputusan yang nyata untuk menjadikan negeri ini menjadi lebih baik.

Para hadirin dan para pemuda yang saya hormati. Setiap kita memperingati hari-hari yang bersejarah, kita perlu kiranya mengenang dan merenungkan sejenak, betapa besar perjuangan para pendahulu kita dan para pahlawan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan ini, yang mana hal tersebut dilakukan secara kompak dan terpadu antara masyarakat dengan semua kekuatan yang ada. Perjuangan mereka tidak mengenal waktu, perjuangan mereka tidak dapat dinilai dengan harta benda maupun keluarga. Mereka semua mempunyai tujuan yang sama, mereka hanya ingin mencapai satu tujuan yaitu merdeka.

Demikian pidato singkat yang bertemakan Sumpah Pemuda sebagai cikal bakal berbangsa dan bernegara ini saya akhiri, mudah-mudahan kita sebagai penerus bangsa dapat mengemban amanat tersebut dan menjalankannya agar bangsa ini menjadi bangsa yang bermoral, adil, makmur dan sejahtera.
Sekian dan Terima kasih


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh : Ibadat Sabda (Katolik)

Lagu Pembukaan Jemaat Allah Marilah (PS 326) Tanda salib P        : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U       : Amin. Salam pembuka P        : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan            persekutuan Roh Kudus  selalu beserta kita. U       : Sekarang dan selama – lamanya.

Tari Odissi beserta ciri-cirinya

Tari Odissi merupakan perpaduan antara musik dan tarian dari daerah Orissa yang telah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu yang dikembangkan dari tarian kuno odra natya (tari odra). Pada mulanya penari tari odissi adalah para gadis (devadasis atau maharis), namun, pada sekitar abad XV, para pemuda yang berdandan seperti gadis juga mulai menarikan odissi untuk menghibur para penikmatnya. Pemuda penari ini dikenal sebagai gotipua atau sakhiplla. Tarian odissi merupakan gabungan antara nrittya (tari interpretasi) dan nrutya (tari murni). Tema tariannya berdasarkan kepada mitologi dan nilai religi yang menekankan pada keseimbangan jiwa dan estetika.

Tari Buchae beserta ciri-cirinya

Tari buchae atau tari buchaechum (tari kipas) adalah tari kelompok yang merupakan salah satu tarian tradisional Korea yang paling terkenal di mancanegara. Pada mulanya, tari buchae merupakan bagian dari ritual kuno individual. Setelah ritual kuno individual sudah tidak ada lagi, lahirlah tari buchae atau yang sering disebut dengan tari kipas.